BLOG KRITERIA PENILAIAN
Tanggal 14 November 2022, Hari Senin Sekolah Terpadu Bina Bangsa mulai melakukan ujian Praktek Mata Pelajaran di Masjid asrama Safin Pati Sport School pada jam 12.30-13.30.
Foto Pertama ini menjelaskan tentang aktivitas siswa kelas X-Red yang akan melakukan ujian praktek mata pelajaran pendidikan agama islam tahun 2022/2023. aktivitas anak anak dibawah adalah sedang mendiskusikan tentang topik yang akan dipraktikkan. Terlihat anak anak saling menceritakan pengalaman mereka masing masing tentang tata cara sholat jamak dan qashar. Ternyata belum banyak yang mereka tahu mengenai sholat jamak dan qashar.
Setelah mereka selesai berdiskusi, satu persatu anak-anak bergantian praktek sholat jamak dan qashar sesuai dengan ketentuan dan syarat. Yaitu dengan membaca niat, membaca takbir atul ihram, setelah 2 rakaat ditutup dengan salam. Terlihat mudah bagi mereka tapi jika tidak dipraktikkan akan menjadi susah dan gampang lupa, begitulah pengakuan dari anak anak setelah melakukan praktek. Disaat anak anak yang melakukan praktek, yang lainnya diharuskan memperhatikan temannya yang praktek. Karena harus memberikan penilaian dan koreksi yang dilihat dari praktek temen temen nya. Dan kemudian setelah mengetahui kekurangan dari mereka sendiri. Mereka berantusias bertanya ketentuan dan syarat melakukan praktek sholat jamak dan qashar.
Dalam praktek anak anak merasa kurang percaya diri dengan bacaan dan lafal doa doa setiap gerakan sholat. Karena mereka mengaku bahwa bukan berasal dari pondok pesantren atau madrasah agama yang mengajarkan tentang tata cara yang rinci mengenai peribadatan. Akan tetapi meskipun seperti itu mereka masih punya semangat belajar dan ingin memperbaiki kualitas ibadah mereka.
Dan foto ketiga ini adalah ketika mereka mendapatkan study kasus yang harus mereka pecahkan bersama. Dan pada akhirnya mereka berdiskusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Disini lah saya menilai mereka dari ilmu pengetahuan yang dikuasai tentang topik pembahasan yang terdapat dalam study kasus. Yang kedua keterampilan mereka dalam mempraktikkan sholat jamat dan qashar rata-rata 50% anak bisa. Dan memang yang berlatar belakang keluarga agamis, anak anak bisa 80% benar. Dan setelah mereka mengetahui kekurangan mereka, saya menilai sikap mereka harus bagaimana setelah mengetahui kekurangan masing-masing. Dan pelajaran yang dapat diambil dari beberapa cara adalah anak anak menyukai cara belajar dengan diskusi dan tanya jawab. Karena menurut mereka dengan begitu mereka mengaku bisa berkhayal dan seakan-akan atau sewaktu-waktu terdapat dalam kondisi yang tertentu pasti mau atau tidak akan melakukan praktek sosial keagamaannya di lingkungan masyarakat.
Untuk praktek dan materi mengajarnya, jujur tidak bisa komentar banyak ya hehe. Yang saya garis bawahi adalah adanya praktek dalam mengajar agama. Biasanya, saya tidak menemui itu, karena di ajaran saya yang tidak ada postur khusus saat berdoa, jadi lebih ke bagaimana untuk berbuat yang menyenangkan Tuhan, berbuat baik dan sebagainya. Monoton memang, jadi saya rasa praktek dalam pelajaran agama adalah hal yang baru. Dalam mengajar pun saya percaya Pak Rozzaq mumpuni untuk mengkondisikan siswa dan mengajar dengan baik. Media pembelajaran mungkin bisa ditambah dengan menyetelkan anak-anak video ketika sholat Pak, karena saya sewaktu di SMA pernah menyimak video animasi penyaliban Tuhan Yesus, jadi meskipun berbeda, bisa diterapkan untuk mengajar agama Islam juga Pak.
BalasHapusPak Rozak adalah ustadz yang disayangi oleh muridnya, terbukti Pak Rozak selalu dicari-cari oleh muridnya.
BalasHapusPara siswa berkata bahwa mereka bukan dari pesantren sehingga ilmu agama mereka kurang, hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk terus belajar ilmu agama islam bersama pak ustadz Rozak. Apalagi Pak Rozak selalu berasa di asrama, jadi waktu belajar dengan anak-anak lebih banyak. Selain belajar ilmu agama, anak-anak juga bisa belajar tentang akhlak, agar mereka bisa berperilaku sesuai yang di ajarkan oleh agama mereka, terlebih lagi agama islam.
By the way, yang di diskusikan oleh anak-anak itu terkait apa ya pak? Mungkin bisa dijelaskan masalah apa yang dibahas.
Saya dari dulu menunggu untuk diajarkan ngaji sama pak ustad. Tapi saya rasanya malas pak, gimana dong untuk mengatasi kemalasan itu. Untuk praktek anak-anak kan sholat jama qasar ya pak? Kenapa prakteknya ga sholat jenazah atau sholat subuh? Pasti dasarnya sudah snagat kuat sehingga prakteknya shalat jama qashar ya ? Pak Ustadz dalam bayanganku itu sesosok yang alim dan santun kemudian kaku, namun pak ustadz Rozaq sangatlah berbeda, jenengan sosok yang alim dan santun namun juga sangat lucu. Tetaplah jd ustadz idaman anak anak ya pak. Terimakasih atas ilmunya, semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat dan berguna dunia wal akhirat. hehe
BalasHapusKemarin banyak yang tanya saya, kisi-kisi PAI apa yak pak? Berarti belum tersampaikan dengan baik donk pak. Heheh lain kali anak-anak diberitahukan dengan jelas ya pak. Mungkin saran saya, materi yang dipraktikan harus dipelajari terlebih dulu agar mereka paham dulu. Jadi ujian praktik nya hanya fokus praktik solat dan pemahaman study kasus solat jamak. Saran saja sih pak heheh. Oh ya untuk perbandingan tulisan mungkin harus ada pembeda antar paragraf biar lebih enak ya pak. Tapi yang paling saya suka yaitu ada study kasus untuk anak agar lebih paham mengenai apa dan mengapa solat jamak dilakukan. Jangan lupa kriteria penilaiannya pak biar lebih jos praktiknya. Selalu mencerdaskan kehidupan bangsa pak
BalasHapusIlmu pengetahuan agama mengenai salat jamak qasyar, takdim dan takzim, memang perlu sekali untuk diajarkan pada siswa sejak dini. apalagi, para siswa safin sering pergi keluar kota dan tidak berhenti ketika azan berkumandang sehingga belajar ilmu agama itu sangat diperlukan oleh mereka. Saya jadi penasaran, berarti praktiknya tidak langsung praktik ya pak? Diskusi dulu itu berdasarkan kelompok atau langsung semua di hari yang sama? Kalau praktik begitu mereka perlu wudu dulu atau langsung praktik saja pak? Kan tidak salat beneran, hanya praktik saja. lalu, untuk pemecahan masalah yang dibahas, yaitu pemecahan studi kasus, apakah masuk dalam kriteria penilaian praktik ataukah penilaian di luar itu?
BalasHapusMenurut pak Rozaq, anak anak menyukai cara belajar dengan diskusi dan tanya jawab. Karena menurut mereka dengan begitu mereka mengaku bisa berkhayal dan seakan-akan atau sewaktu-waktu terdapat dalam kondisi yang tertentu pasti mau atau tidak akan melakukan praktek sosial keagamaannya di lingkungan masyarakat. Saya melihat bahwa antusias siswa juga dipengaruhi oleh pembawaan sebagai guru. Tetap semangat ya pak Rozaq,karena anak-anak disini adalah mutiara yang butuh dipoles oleh guru hebat. Pak ustad sudah keren, apalagi anak-anak safin pati sport school yang notabene anak anak aktif dalam hal motorik kadang sangat susah kalau diajak belajar diskusi dan problem solving.vAnak anak sepertinya sudah mulai percaya diri untuk tampil ya pak. Semoga ke depannya kita menjadi guru yang mampu memberi inspirasi buat peserta didik untuk menjadi pribadi yang baik dan unggul. Salam semangat. Selalu menjadi guru handal dan inovatif.
BalasHapusWihh, menarik sekali blog pak ustadz kali ini, hehe analisis dan strateginya sangat menarik untuk diterapkan di sekolah, siswa menjadi lebih dekat secara emosional kepada pak ustadz sehingga bisanlebih mudah berkomunikasi tanpa rasa canggung, Pak ustad yang baik hati dan yang selalu dicari mungkin perlu konsistensi dan terstruktur di program tahfiz, siswa kita yang ingin menghafal twntinya harus difasilitasi dengan konsisten sehingga target mereka dan keinginan orang tua dapat tercapai, hehe
BalasHapusUntuk urusan PAI saya serahkan sepenuhnya ke pak ustadz, hehehe
Pesantren sepak bola. Itulah kosa kata yang pernah terngiang di telinga saya. Dan salah satu langkah riil untuk mewujudkan hal tersebut yakni dengan adanya Pak Rozak bersama Pak Karmanto sebagai ustadz di asrama SPSS. Selanjutnya, terkait refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa ada berbagai metode yang digunakan Pak Rozak seperti diskusi dan praktik. Praktik sholat jama' dan qasar tentu menjadi sebuah kebutuhan tersendiri bagi para siswa SPSS yang sering kali bepergian jauh untuk mengikuti turnamen sepak bola. Jadi, cukup tepat jika hal tersebut lebih didalami. Untuk penilaian ternyata sudah menggunakan teknik penilaian antar teman dan penilaian diri sendiri. So, berarti Pak Rozak sudah lumayan bagus mengaplikasikan ilmu pendidikan.😊
BalasHapus